By Admin LSP KATIGA PASS
17 Juli 2024 15:23:07
Pekerjaan yang kita lakukan sehari-hari dapat memberikan dampak positif, namun juga dapat membawa risiko kesehatan. Penting bagi pekerja untuk mengenali dan waspada terhadap penyakit yang mungkin timbul akibat pekerjaan mereka. Berikut adalah 10 penyakit akibat kerja yang perlu diwaspadai:
PPOK adalah kondisi yang mempengaruhi paru-paru dan dapat disebabkan oleh paparan debu, asap, dan bahan kimia berbahaya di tempat kerja. Pekerja di industri pertambangan, manufaktur, dan konstruksi sering berisiko tinggi terhadap PPOK.
Asma kerja adalah asma yang dipicu oleh iritan di tempat kerja, seperti debu, gas, atau bahan kimia. Pekerja di laboratorium, pabrik kimia, dan pabrik makanan sering mengalami kondisi ini.
Dermatitis kontak adalah peradangan kulit akibat kontak dengan iritan atau alergen di tempat kerja. Pekerja yang sering terpapar bahan kimia, seperti pembersih atau pelarut, rentan terhadap kondisi ini.
Gangguan muskuloskeletal, seperti nyeri punggung dan cedera pada sendi, sering terjadi akibat postur kerja yang buruk, pengangkatan beban berat, atau gerakan berulang. Pekerja di bidang konstruksi, pergudangan, dan layanan kesehatan sering mengalami masalah ini.
Paparan bising yang berkepanjangan di tempat kerja dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Pekerja di industri manufaktur, konstruksi, dan transportasi sering terpapar tingkat kebisingan yang berbahaya.
Stres kerja adalah masalah umum yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Beban kerja yang tinggi, tekanan waktu, dan lingkungan kerja yang tidak mendukung dapat menyebabkan stres yang berkepanjangan.
Paparan bahan kimia karsinogenik, seperti asbes, radiasi, dan pestisida, dapat meningkatkan risiko kanker. Pekerja di industri kimia, konstruksi, dan pertanian harus waspada terhadap bahan-bahan berbahaya ini.
Pekerjaan yang penuh tekanan dan gaya hidup tidak sehat yang sering terkait dengan pekerjaan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang buruk juga berkontribusi pada risiko ini.
Pekerja di sektor kesehatan, laboratorium, dan tempat-tempat dengan kontak manusia yang tinggi berisiko terpapar infeksi penyakit menular, seperti tuberkulosis, hepatitis, dan HIV.
Paparan bahan kimia beracun di tempat kerja dapat menyebabkan keracunan akut atau kronis. Pekerja di industri kimia, pertanian, dan manufaktur harus berhati-hati dan menggunakan alat pelindung diri yang sesuai.
Pakai Alat Pelindung Diri (APD): Gunakan APD yang sesuai untuk mengurangi paparan terhadap risiko di tempat kerja.
Jaga Postur Tubuh: Pastikan postur tubuh yang baik saat bekerja, terutama saat mengangkat atau menggerakkan barang berat.
Hindari Paparan Berlebihan: Batasi paparan terhadap bahan kimia dan bising dengan mengikuti prosedur keselamatan.
Kebersihan Diri: Cuci tangan dan tubuh setelah bekerja dengan bahan berbahaya.
Perhatikan Kesehatan Mental: Kelola stres dengan baik, lakukan relaksasi, dan cari bantuan profesional jika diperlukan.
Pemeriksaan Kesehatan Berkala: Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendeteksi dini penyakit yang mungkin timbul akibat pekerjaan.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Dengan mengenali dan mengantisipasi risiko penyakit akibat kerja, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan aman.