By Admin LSP KATIGA PASS
25 Oktober 2023 20:05:00
Berapa Batas Aman Suara yang Bisa Diterima Telinga Manusia?
Telinga manusia mampu mendeteksi berbagai intensitas suara (tingkat kenyaringan) dari yang sangat lembut hingga sangat keras. Satuan ukuran yang digunakan untuk menyatakan intensitas suara adalah desibel (dB). Semakin tinggi kebisingan suara, maka akan semakin tinggi ukuran desibel (dB). Suara yang memiliki desibel tinggi memiliki kemungkinan mengakibatkan kerusakan pada telinga.
Berikut perbandingan level intensitas suara menurut WHO:
Detak jam 20 dB
Mesin lemari es 40 dB
Percakapan normal 60 dB
Suara AC 65 dB
Vacuum cleaner 75 dB
Kebisingan lalu lintas kota 85 dB
Mesin pemotong rumput 90 dB
Sepeda motor (rata-rata) 95 dB
Pengering rambut, kereta bawah tanah, klakson mobil (bunyi di ketinggian 5 meter) 100 dB
Mendengarkan musik melalui earphone pada volume maksimal, gergaji mesin 105 dB
Kelab malam, bar 104-112 dB
Konser pop, musik 100 dB
Konser rock atau sirene 115 dB
Suara petasan dan letusan senjata api 150 dB
Bahkan paparan singkat dengan tingkat dB yang tinggi, seperti suara ledakan bisa jauh lebih berbahaya. Cukup satu kali mendengar dari jarak dekat sudah mampu mengakibatkan seseorang terkena gangguan kehilangan pendengaran.
Lalu, berapa dB batas aman suara yang bisa diterima telinga manusia dan tak berisiko menimbulkan gangguan pendengaran? National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) dan Occupational Safety and Health Association (OSHA) menerapkan batas aman paparan suara atau kebisingan di level 85 dB dalam jangka waktu 8 jam per hari.
Batas aman tersebut juga diambil sebagai standar WHO dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No.5 Tahun 2018 tentang Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan kerja. Berikut Nilai Ambang Batas (NAB) Kebisingan: *Lamanya waktu yang diizinkan untuk mendengarkan dengan aman semakin berkurang seiring dengan peningkatan level suara.
Penting untuk memahami jarak Anda berada dari sumber suara dan lamanya waktu mendengar suara tersebut. Hal ini berpengaruh terhadap kesehatan pendengaran.
sumber : safetysign indonesia