By Admin LSP KATIGA PASS
29 November 2023 10:18:16
Jika ingin melakukan matriks penilaian risiko sendiri, dapat dimulai dengan mendefinisikan ruang lingkup pekerjaan. Bergantung pada apa yang coba tingkatkan kemudian melakukan identifikasi berbagai bidang risiko.
Langkah 1: Identifikasi Bahaya Hal pertama yang dilakukan untuk membuat matriks penilian risiko adalah identifikasikan bahaya atau risiko sebanyak mungkin. Dalam proses identifikasi bahaya ini dapat dilakukan dengan bertukar pikiran dengan rekan kerja untuk mendapatkan pandangan yang berbeda.
Daftar yang didapatkan akan menjadi dasar dari matriks penilaian risiko. Sangat penting untuk memikirkan semua risiko potensial untuk setiap pekerjaan dikerjakan. Selain itu, perlu juga untuk memikirkan apa yang terjadi ketika bahaya tersebut diidentifikasikan.
Langkah 2: Analisis Risiko Analisis risiko bukanlah sesuatu yang bisa dianggap enteng. Ada langkah-langkah tertentu yang perlu diikuti untuk melakukan manajemen risiko yang efektif. Ketika sebuah organisasi telah menempatkan semua risiko yang tepat, langkah selanjutnya adalah mengevaluasinya dengan cermat. Matriks penilaian risiko memfokuskan banyak peluang dan konsekuensi sebagai fokus utama.
Langkah 3: Menentukan Dampak Risiko Dalam matriks penilaian risiko diperlukan untuk memeriksa probabilitas dan konsekuensi dari peristiwa risiko yang mungkin terjadi. Hasil penilaian tersebut digunakan untuk membuat risiko tertinggi untuk menemukan yang paling penting, serta yang tidak terlalu kritis.
Dalam bagan risiko, dapat dilihat dengan tepat bagaimana faktor risiko tinggi dan risiko rendah ditampilkan. Dampak risiko dapat dibagi menjadi dua jenis: “dampak teknis” dan “dampak bisnis”.
Langkah 4: Prioritaskan risiko Ketika melihat matriks penilaian risiko, kita dapat membandingkan berbagai tingkat risiko. Ini dapat disesuaikan aturan atau kebijakan internal. Satu hal yang harus diperhatikan adalah proses penilaian risiko dapat menjadi evolusi yang berkelanjutan.
Matriks perlu diubah bersamaan dengan perubahan yang muncul di perusahaan. Jika dilakukan satu kali per tahun, risiko yang muncul bisa tidak diketahui atau bahkan tidak terdeteksi.
sumber : petrotraining asia