KEGIATAN
LSP KATIGA PASS
...
K3

Kenali Bahaya Bekerja pada Ruang Terbatas (Confined Space)

By Admin LSP KATIGA PASS

5 Juli 2024 17:13:31


Bekerja di ruang terbatas atau confined space merupakan salah satu pekerjaan yang memiliki risiko tinggi. Ruang terbatas adalah area yang tidak dirancang untuk hunian manusia secara terus-menerus dan memiliki akses masuk dan keluar yang terbatas, seperti tangki, silo, gorong-gorong, atau ruang bawah tanah. Berikut adalah beberapa bahaya yang perlu diwaspadai saat bekerja di ruang terbatas dan langkah-langkah pencegahannya:

Bahaya Bekerja di Ruang Terbatas

  1. Kekurangan Oksigen

    • Ruang terbatas sering kali memiliki ventilasi yang buruk, sehingga kadar oksigen bisa sangat rendah. Kekurangan oksigen dapat menyebabkan pusing, kelelahan, dan dalam kasus ekstrem, kematian.
  2. Paparan Gas Berbahaya

    • Beberapa ruang terbatas mungkin mengandung gas berbahaya seperti karbon monoksida, hidrogen sulfida, atau gas beracun lainnya. Gas-gas ini bisa tidak berbau dan tidak terlihat, sehingga deteksi awal sangat penting.
  3. Risiko Kebakaran dan Ledakan

    • Jika terdapat bahan mudah terbakar atau zat yang bereaksi dengan oksigen, risiko kebakaran dan ledakan meningkat. Kehadiran percikan api atau sumber panas dapat memicu kejadian berbahaya ini.
  4. Kesulitan Evakuasi

    • Akses masuk dan keluar yang terbatas membuat evakuasi dalam keadaan darurat menjadi sulit. Ini dapat memperlambat respon penyelamatan dan meningkatkan risiko cedera atau kematian.
  5. Bahaya Fisik

    • Pekerja bisa terjebak, jatuh, atau tertimpa benda di ruang terbatas. Kondisi sempit dan tidak stabil meningkatkan risiko kecelakaan fisik.

Langkah Pencegahan dan Keselamatan

  1. Evaluasi dan Penilaian Risiko

    • Sebelum memasuki ruang terbatas, lakukan evaluasi dan penilaian risiko secara menyeluruh. Identifikasi potensi bahaya dan rencanakan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan.
  2. Ventilasi yang Memadai

    • Pastikan ruang terbatas memiliki ventilasi yang cukup untuk memastikan sirkulasi udara yang baik. Jika perlu, gunakan alat bantu ventilasi seperti blower atau fan.
  3. Pemantauan Gas

    • Gunakan detektor gas untuk memantau kadar oksigen dan kehadiran gas berbahaya sebelum dan selama pekerjaan. Detektor gas harus dikalibrasi dan diuji secara berkala.
  4. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

    • Lengkapi pekerja dengan APD yang sesuai, seperti masker, helm, sarung tangan, dan pakaian pelindung. Pastikan APD dalam kondisi baik dan digunakan dengan benar.
  5. Pelatihan dan Sertifikasi

    • Pastikan semua pekerja yang akan bekerja di ruang terbatas mendapatkan pelatihan dan sertifikasi yang diperlukan. Pelatihan harus mencakup pengetahuan tentang bahaya, prosedur keselamatan, dan tindakan darurat.
  6. Sistem Pengawasan dan Komunikasi

    • Implementasikan sistem pengawasan dan komunikasi yang efektif. Gunakan peralatan komunikasi seperti radio atau walkie-talkie untuk memastikan pekerja tetap terhubung dengan tim di luar ruang terbatas.
  7. Rencana Tanggap Darurat

    • Siapkan rencana tanggap darurat yang jelas dan terstruktur. Pastikan semua pekerja mengetahui prosedur evakuasi dan langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi darurat.

Kesimpulan

Keselamatan adalah prioritas utama saat bekerja di ruang terbatas. Dengan mengenali bahaya yang ada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, risiko dapat diminimalisasi. Perusahaan harus berkomitmen untuk menyediakan pelatihan, alat, dan prosedur yang diperlukan untuk memastikan keselamatan para pekerja di lingkungan kerja yang berisiko tinggi ini.

Artikel Terkait

...
K3

Pernahkah Anda mendengar istilah RJP? Atau mungkin pernah melihatnya di

...
K3

Berikut adalah 5 kesalahan dalam K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) yang sering dilakukan oleh

...
K3

Terminiologi “budaya K3 (keselamatan dan kesehatan kerja)” pertama kali muncul pada l

...
K3

Pemadam kebakaran berperan krusial dalam menanggulangi bahaya kebakaran