KEGIATAN
LSP KATIGA PASS
...
K3

Pentingnya Memahami Hirarki Pengendalian Risiko K3

By Admin LSP KATIGA PASS

1 September 2025 10:55:39


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah aspek krusial yang harus diperhatikan di setiap tempat kerja. Salah satu konsep paling mendasar dalam K3 adalah Hirarki Pengendalian Risiko. Konsep ini merupakan metode sistematis yang digunakan untuk mengendalikan atau mengeliminasi bahaya di tempat kerja, mulai dari cara yang paling efektif hingga yang paling tidak efektif. Memahami dan menerapkan hirarki ini dengan benar dapat secara signifikan mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

1. Eliminasi Ini adalah tingkat kontrol yang paling efektif. Eliminasi berarti secara harfiah menghilangkan bahaya dari tempat kerja. Contohnya, jika sebuah mesin tua sering macet dan berisiko melukai pekerja, solusi terbaik adalah menggantinya dengan mesin yang lebih baru dan aman. Jika ada proses kerja yang berbahaya, kita bisa mengubahnya agar bahaya tersebut tidak ada sama sekali.

2. Substitusi Jika bahaya tidak bisa dihilangkan, langkah selanjutnya adalah mengganti bahan atau proses berbahaya dengan yang lebih aman. Misalnya, mengganti bahan kimia yang mudah terbakar dengan yang tidak mudah terbakar, atau mengganti cat berbasis timbal dengan cat bebas timbal. Ini mengurangi tingkat risiko tanpa menghilangkan bahaya sepenuhnya.

3. Kontrol Rekayasa (Engineering Controls) Kontrol rekayasa berfokus pada mengisolasi pekerja dari bahaya atau mengubah lingkungan kerja. Ini sering kali melibatkan desain ulang peralatan, penambahan ventilasi, atau pemasangan pelindung mesin. Contohnya termasuk sistem ventilasi untuk menghilangkan debu atau asap, pagar pembatas untuk area berbahaya, atau sistem otomatisasi agar pekerja tidak perlu berinteraksi langsung dengan mesin berbahaya.

4. Kontrol Administratif (Administrative Controls) Kontrol ini melibatkan perubahan cara kerja melalui kebijakan, prosedur, dan pelatihan. Ini adalah langkah yang kurang efektif dibandingkan kontrol rekayasa karena masih mengandalkan perilaku manusia. Contohnya adalah rotasi tugas untuk membatasi paparan pekerja terhadap bahaya, tanda peringatan, atau prosedur kerja aman yang harus diikuti oleh semua orang.

5. Alat Pelindung Diri (APD) Ini adalah tingkat kontrol yang paling tidak efektif dan harus menjadi pilihan terakhir. APD seperti helm, sarung tangan, kacamata, atau masker, hanya berfungsi untuk melindungi pekerja secara individu. Kelemahannya adalah APD bisa rusak, tidak pas, atau tidak digunakan dengan benar, yang masih meninggalkan pekerja rentan terhadap bahaya.

Meskipun APD sering kali menjadi yang paling terlihat, fokus utama dalam K3 seharusnya adalah pada tingkat yang lebih tinggi dari hirarki—yaitu, eliminasi, substitusi, dan kontrol rekayasa. Dengan menerapkan hirarki ini secara sistematis, perusahaan tidak hanya mematuhi peraturan, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif bagi semua.

Artikel Terkait

...
K3

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan pentingnya

...
K3

Listrik adalah bagian tak terpisahkan dari setiap tempat kerja modern, namun juga merupakan salah

...
K3

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah aspek krusial yang harus diperhatikan di setiap tempa

...
K3

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah fondasi utama dalam setiap lingkungan kerja. Namun, t